Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasa pada perdagangan hari ini, Senin (15/8/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- Dana repatriasi yang akan masuk BMRI Rp5 triliun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) hingga saat ini sudah mencatatkan dana repatriasi yang akan masuk ke perseroan sebesar Rp5 triliun, sedangkan dana deklarasi dari kebijakan amnesti pajak tersebut senilai Rp90 miliar. Sejumlah calon nasabah sudah mengkonfirmasi untuk menempatkan dana di BMRI sebesar Rp5 triliun. Dana-dana tersebut masuk secara bertahap ke BMRI sebagai bank gateway dan dana itu ditempatkan pada rekening khusus. Saat ini dana repatriasi cash yang sudah ada di BMRI sebesar Rp1,5 triliun.
- PPRO akan bangun apartemen bebas narkoba
PT PP Properti Tbk. (PPRO) kembali berinovasi dengan membangun apartemen berkonsep bebas narkoba yang pertama di Asia.bebas narkoba tersebut akan dibangun di Depok, Serpong, Semarang, Yogyakarta, dan Malang. Adapun apartemen ini akan ditujukan untuk mahasiswa.apartemen bebas narkoba ini adalah hasil dari perhatian perusahaan terhadap gerakan anti narkoba dan akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Perseroan mendukung program pemerintah dan BNN untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba di masyarakat, terutama kaum muda.
- KICI akan stock split 1:2
PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) akan mulai memperdagangkan nominal saham baru di pasar reguler/negosiasi pada 23 Agustus 2016. Awal perdagangan saham dengan nominal baru di pasar tunai pada 26 Agustus 2016. Pemecahan nominal saham sebesar Rp500 menjadi Rp250 atau 1:2 sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan pada 28 Juni 2016 lalu dan sudah disetujui Kemenkum HAM pada 5 Juli 2016.
- Rugi SIAP memburuk menjadi Rp25,79 miliar
PT Sekawan Inti Pratama Tbk (SIAP) menderita peningkatan rugi yang didistribusikan ke pemilik entitas induk hingga Juni 2016 menjadi Rp25,79 miliar jika dibandingkan dengan rugi periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp14,16 miliar. Pendapatan meningkat menjadi Rp243,49 miliar dibandingkan dengan pendapatan Rp189,72 miliar dan beban pokok naik menjadi Rp204,33 miliar dari Rp162,98 miliar. Laba bruto naik menjadi Rp39,16 miliar dari Rp26,73 miliar namun beban umum dan administrasi meningkat tajam menjadi Rp60,32 miliar dari Rp35,57 miliar membuat rugi usaha memburuk menjadi Rp21,15 miliar dari rugi usaha Rp8,83 miliar Juni tahun sebelumnya.
- DSNG bekerja sama dengan Daiken Corporation
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) melalui anak usahanya PT Dharma Sejahtera Nusantara (DSJN) bekerja sama dengan Daiken Corporation asal Jepang, PT Marufuji Kanzai Indonesia dan PT Suseta Daiken Indonesia untuk membangun pabrik pengolahan kayu di Surabaya. Pabrik pengolahan kayu tersebut dibangun lewat perusahaan patungan yang dibentuk empat perusahaan tersebut yakni PT Daiken Dharma Indonesia (DDI).
Pembangunan pabrik tersebut berlangsung sejak akhir tahun lalu dan pengoperasiannya sejak bulan lalu. Pabrik DDI tersebut memproduksi pintu.
- SMCB akan perbesar porsi penjualan di Sumatera
PT Holcim Indonesia Tbk(SMCB) berencana memperbesar porsi penjualan dari wilayah Sumatera, sejalan dengan sudah beroperasinya fasilitas pengemasan di Lampung. Hingga kini, porsi penjualan dari wilayah Sumatera baru 30% dibandingkan wilayah Jawa yang mencapai 60%. Dengan berjalannya fasilitas pengemasan semen di Lampung akan mempermudah suplai ke wilayah Sumatera khususnya bagian selatan. Nantinya untuk suplai diwilayah Sumatera Selatan, pengemasan semen akan dilakukan pada fasilitas Lampung. Perusahaan juga berkeinginan kontribusi penjualan dari pasar Sumatera juga membesar. Ini karena pada Februari lalu, SMCB sudah mengakuisisiLafarge Cement Indonesia(LCI) yang memiliki fasilitas produksi penjualan di Aceh dan Sumatra Utara. Tidak hanya produksi yang naik menjadi 15 juta ton per tahun, namunmarket sharejuga naik, karena pasar perusahaan semen merek Andalas itu juga masih masuk perhitungan pendapatan SMCB