Bisnis.com, JAKARTA-- Penguatan rupiah pada perdagangan Kamis (11/8/2016) diperkirakan masih terbuka seiring belum adanya sentimen yang membuat rupiah berbalik arah.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan rupiah diprediksi kembali mencoba menguat dengan memanfaatkan sentimen yang ada di mana laju dolar AS sedang melemah.
Menurutnya, potensi untuk penguatan lanjutan dapat terbuka seiring belum adanya sinyal maupun sentimen akan pembalikan arah melemah. "Laju rupiah diharapkan dapat bertahan di zona hijaunya dengan support Rp13.142 dan resisten Rp13.090. Tetap cermati sentimen yang ada," katanya dalam riset, Kamis (11/8/2016).
Kemarin, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta mampu berbalik menguat di kisaran Rp13.078-Rp13.102 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.127 per dolar AS. Penguatan Rupiah ini ditopang oleh imbas laju dolar AS yang bergerak melemah di kawasan Asia seiring rilis outlook ekonomi global yang masih kurang bagus dan ditambah melonjaknya kembali nilai Yen.
Sentimen dari data produktivitas AS yang mengukur seberapa banyak barang dan jasa yang dihasilkan oleh pekerja yang diproyeksikan menurun menambah sentimen negatif bagi dolar AS. Selain itu, progres atas program amnesti pajak masih menjadi salah satu faktor yang menjaga stabilitas nilai tukar rupiah untuk tetap berada di area positif.
Menurutnya, potensi untuk penguatan lanjutan dapat terbuka seiring belum adanya sinyal maupun sentimen akan pembalikan arah melemah. "Laju rupiah diharapkan dapat bertahan di zona hijaunya dengan support Rp13.142 dan resisten Rp13.090. Tetap cermati sentimen yang ada," katanya dalam riset, Kamis (11/8/2016).