Bisnis.com, JAKARTA— PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan imbal hasil surat utang Negara (SUN) pada perdagangan Kamis (11/8/2016) masih berpeluang turun seiring dengan penurunan imbal hasil negara maju.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan imbal hasil global, terutama obligasi negara maju, masih terus turun hingga dini hari tadi. Itu menandakan belum optimistisnya investor global terhadap prospek pertumbuhan.
Menurutnya, hal itu juga berarti opsi pelonggaran yang akan menjadi pilihan utama bank sentral di berbagai negara, bukan pengetatan. Adapun, saat ini peluang kenaikan FFR target di akhir 2016 masih di bawah 50% menandakan adanya harapan pesimisme di negara lain akan memengaruhi keputusan the Fed.
Dari domestik, kekhawatiran terhadap pelebaran defisit mulai tertutupi oleh optimisme pertumbuhan. Pemerintah kembali melemparkan wacana untuk memangkas PPh badan untuk memberikan stimulus.
“Akan tetapi strategi tersebut bisa meminta defisit anggaran yang jauh lebih lebar terutama jika pendapatan tax amnesty jauh di bawah target yang dipasang oleh pemerintah,” kata Rangga dalam riset, Kamis (11/8/2016).