Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah ditutup menguat 14 poin di level Rp13.113 pada perdagangan Rabu (10/8/2016).
Rupiah berakhir terapresiasi 0,11% atau 14 poin ke posisi Rp13.113 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah juga dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,13% atau 17 poin ke Rp13.110 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp13.079 – Rp13.124 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini bertolakbelakang dengan US Dollar Index yang terpantau melemah 0,38% atau -0,36 poin ke level 95,81 pada pukul 16.00 WIB.
Sementara itu, penguatan rupiah juga sejalan dengan penguatan mata uang negara Asia lainnya. Terlihat dolar Singapura menguat 0,0024%, ringgit Malaysia menguat 0,033%, dolar Taiwan menguat 0,30% dan baht Thailand menguat 0,13%.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo penguatan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini masih ditunjang oleh sejumlah rilis data perekonomian Indonesia yang stabil, mulai dari data pertumbuhan ekonomi hingga tax amnesty.
“Namun bisa juga ini pengaruh dolar AS dan mata uang negara lainnya. Pergerakan rupiah masih normal, belum ada katalis baru,” jelas Satrio saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (10/8/2016).
Seperti dilansir oleh Reuters, dolar AS melemah seiring dengan investor yang mengevalusasi kembali kemungkinan the Fed akan menaikan suku bunga pada tahun ini. Adapun, pelemahan dolar AS membawa dolar Australia ke level tertinggi sejak 3 bulan.
“Data produktivitas AS menurun selama 3 triwulan berturut-turut, setidaknya terburuk sejak 1980 dan ini bukan pertanda baik untuk prospek dolar AS,” kata Head of Currency Strategy Morgan Stanley, Hans Redeker.