Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk. berencana menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah sebanyak-banyaknya Rp1 triliun pada September 2016.
Presiden Direktur Surya Internusa, Johannes Suriadjaja, mengatakan sebagian besar dana obligasi akan digunakan untuk akuisisi lahan di Subang dan Karawang. "September ini rencananya [emisi obligasi], max Rp1 triliun," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (8/8/2016).
Dalam catatan Bisnis, nilai emisi yang akan diterbitkan Surya Internusa bertambah karena sebelumnya perusahaan berkode emiten SSIA itu berniat menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar -- Rp750 miliar. Penerbitan obligasi dalam denominasi rupiah menurut Johannes dilakukan guna menghindari risiko kurs. Selain itu, pasar obligasi valuta asing juga kurang kondusif.
Menurut Johannes, perseroan akan tetap mencermati kondisi pasar karena perusahaan berkode emiten itu berharap bisa mendapat tingkat kupon satu digit agar tidak membebani arus kas keuangan.
Di Subang, tahun ini SSIA berniat, mengakuisisi 300 hektare lahan atau sama dengan jumlah yang dibebaskan sepanjang 2015. Per Mei 2016, secara akumulasi total lahan yang sudah diakuisisi SSIA mencapai 448 hektare.
Johannes mengakui, prospek Subang sebagai kawasan industri baru cukup menjanjikan karena pemerintah sudah memutuskan untuk membangun pelabuhan baru di Patimban yang berjarak 40 km--50 km dari lokasi lahan perseroan.
Di Subang, SSIA sudah menggenggam izin lokasi seluas 2.000 hektare untuk kawasan industri. Johannes menuturkan, perseroan baru akan meluncurkan kawasan industri di Subang pada 2019, mundur dari jadwal semula pada tahun depan.