Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten transportasi darat, PT Express Transindo Utama Tbk. mencatat rugi bersih sebanyak Rp42 miliar pada Juni 2016, berbalik dari untung Rp32,49 miliar pada Juni 2015.
Berdasarkan laporan keuangan Express yang dikutip Bisnis.com, Jumat (29/7/2016), pendapatan Express terkoreksi 26,71% menjadi Rp374,06 miliar.
Di bisnis utama taksi, Express mencatat penurunan pendapatan 22,5% menjadi Rp333,77 miliar. Bisnis sewa kendaraaan dan suku cadangan juga mencatat koreksi pendapatan masing-masing 58% dan 42%.
David Santoso, Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis Express sebelumnya mengatakan tahun ini perseroan akan lebih fokus untuk melakukan konsolidasi.
Dia mengakui, tingkat utilisasi armada perseroan terus tergerus menyusul tren penggunaan jasa transportasi berbasis aplikasi.
"Kami akan konsentrasi untuk mengubah arah bisnis kami dari konvensional menjadi digital. Kami akan memperkuat jaringan, tapi bukan dengan menambah armada," jelasnya.
Sebelumnya, perusahaan bersandi saham TAXI itu menyiapkan belanja modal sebanyak Rp200 miliar--Rp300 miliar untuk penambahan armada. Namun, David menyebut, jumlah tersebut sebagian dialihkan untuk investasi aplikasi My Trip yang dikembangkan perseroan dengan PT Indosat Tbk. Menurut David, nilai investasi di bawah Rp100 miliar.
Dia menuturkan, perseroan tengah menjajaki kerjasama dengan sejumlah operator taksi resmi di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung untuk memperlebar jaringan My Trip.
"Target kami 20.000 armada [bisa terhubung dengan My Trip]. Ini keuntungan online, nambah jaringan tapi gak menambah armada dengan uang sendiri," jelasnya.
Saat ini, armada TAXI yang telah terhubung dengan aplikasi My Trip mencapai 6.000 unit. Jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi 8.000 unit pada akhir Agustus 2016.