Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.113 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (28/7/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.113 per dolar AS, terapresiasi 0,12% atau 17 poin dari posisi Rp13.130 per dolar AS kemarin.
Sementara, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,34% atau 45 poin ke Rp13.092 per dolar AS pada pukul 10.10 WIB di pasar spot.
Dalam risetnya, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi rupiah kembali berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, didorong oleh sentimen global dan perombakan kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo kemarin.
Dikemukakan olehnya, euforia pelaksanaan tax amnesty yang mulai redup kembali terangkat dengan reshuffle kedua Kabinet Kerja Jokowi.
Pengangkatan Sri Mulyani sebagai Menkeu seolah meningkatkan peluang keberhasilan tax amnesty sehingga mengangkat optimisme di pasar keuangan.
Ini terlihat dari penguatan tajam IHSG, SUN serta rupiah pada perdagangan Rabu. Di saat yang bersamaan hingga Rabu sore mayoritas kurs di Asia menguat terhadap dolar AS.
“Tetapi konfirmasi atas euforia yang berlangsung akan segera datang minggu depan, seiring adanya rilis inflasi Juli 2016 dan pertumbuhan kuartal II/2016 yang masih ditunggu. Rupiah berpeluang menguat hari ini,” paparnya.
Pada sisi lain, walaupun lebih optimistis, the Fed memutuskan tidak mengubah FFR target. Itu direspon dengan pelemahan dolar AS serta turunnya imbal hasil US Treasury yang cukup drastis, menandakan optimisme the Fed yang disertai dengan erosi kredibilitas.
Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,49% atau 0,476 poin ke posisi 96,577 pada pukul 10.05 WIB.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
28 Juli | 13.113 |
27 Juli | 13.130 |
26 Juli | 13.150 |
25 Juli | 13.135 |
22 Juli | 13.102 |
Sumber: Bank Indonesia