Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat terpantau makin melemah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (28/7/2016), menyusul keputusan bank sentral AS Federal Reserve untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya saat ini dalam hasil rapat dua harinya.
Bloomberg Dollar Index yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dibuka dengan pelemahan 0,43% atau 0,421 poin di posisi 96,632 dan makin melemah 0,49% atau 0,471 poin ke level 96,582 pada pukul 06.57 WIB.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, The Fed memutuskan tidak menaikkan suku bunganya serta menggarisbawahi laju bertahap akan arah pengetatan kebijakan moneternya. Hal ini melemparkan keraguan terhadap keinginan para pejabat The Fed untuk menaikkan biaya pinjaman sebelum akhir tahun.
Pergerakan dolar merosot seiring tidak adanya tanda-tanda bahwa kebijakan moneter The Fed akan dibuat melebihi apa yang Bank of Japan dan European Central Bank terapkan dengan mendorong stimulus moneternya dalam upaya memacu pertumbuhan yang lesu.
“Tidak ada komitmen untuk mengambil langkah (moneter) dari mereka. Perkiraan pasar sebelumnya dari FOMC adalah bahwa langkah penaikan dapat dilakukan pada September. Namun tampaknya hasil rapat tersebut tidak menyatakan hal demikian,” kata Greg Anderson, kepala global strategi valuta asing Bank of Montreal.
Pada perdagangan kemarin (Kamis pagi WIB), indeks dolar AS ditutup juga dengan pelemahan 0,11% atau 0,103 poin ke level 97,053 meski sempat bergerak di zona hijau.
Posisi indeks dolar AS
28 Juli (Pk. 06.57 WIB) | 96,582 (-0,49%) |
27 Juli | 97,053 (-0,11%) |
26 Juli | 97,156 (-0,13%) |
25 Juli | 97,286 (-0,19%) |
22 Juli | 97,467 (+0,48%) |
Sumber: Bloomberg Dollar Index