Bisnis.com, JAKARTA— Harga surat utang negara (SUN) diprediksi bergerak dalam rentang perubahan harga yang terbatas dengan masih berpeluang untuk mengalami kenaikan didorong oleh katalis positif dari pasar surat utang global.
Riset MNC Securities menyenutkan imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup turun pada level 1,5079% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,562% setelah Bank Sentral Amerika memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 0,25% - 0,50% pada pertemuan yang berakhir pada hari Kamis waktu setempat.
Bank Sentral Amerika juga menyampaikan bahwa indikator sektor tenaga kerja Amerika menunjukkan penguatan setelah sempat turun di bulan Mei 2016. Namun demikian, Bank Sentral Amerika melihat bahwa tekanan inflasi masih belum terlihat dan masih akan berada pada tingkatan yang rendah dalam jangka pendek.
Adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan penurunan di level -0,085% dari posisi penutupan sebelumnya di -0,029% setelah sepanjang sesi perdagangan menunjukkan penurunan imbal hasil. Sementara itu imbal hasil surat utang Jepang juga terlihat mengalami penurunan dan ditutup pada posisi -0,295%.
Sedangkan secara teknikal, harga SUN masih berada pada area konsolidasi dengan kembali mendekati area jenuh beli (overbought) setelah mengalami kenaikan harga dalam dua hari terakhir.
“Hal tersebut secara teknikal akan membuka peluang terjadinya koreksi, sehingga akan membatasi potensi kenaikan harga SUN pada perdagangan hari ini,” katanya analis fixed income PT MNC Securities I Made Adi Saputra dalam risetnya, Kamis (28/7/2016).
Dengan kondisi tersebut, investor disarankan untuk melakukan strategi trading jangka pendek memanfaatkan momentum kenaikan harga SUN di pasar sekunder dengan opsi jual untuk seri FR0053 dan FR0056.
Seiring dengan penurunan imbal hasil SUN, obligasi korporasi bisa menjadi alternatif pilihan bagi investor. Dengan didukung oleh peringkat utang yang baik, beberapa obligasi korporasi menawarkan tingkat imbal hasil yang cukup menarik dibandingkan dengan Surat Utang Negara dengan tenor yang sama.