Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.130 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (27/7/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.130 per dolar AS, terapresiasi 0,15% atau 20 poin dari posisi Rp13.150 per dolar AS kemarin.
Sementara, nilai tukar rupiah terpantau masih menguat 0,16% atau 21 poin ke Rp13.154 per dolar AS pada pukul 10.31 WIB di pasar spot.
Dalam risetnya, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksikan peluang penguatan rupiah pada perdagangan hari ini.
Dikemukakan, rupiah melemah pada perdagangan Selasa walaupun mayoritas kurs di Asia menguat terhadap dolar AS.
Ruang penguatan rupiah mulai terbuka walaupun tetap terbatas di tengah sentimen pelemahan dolar AS yang kembali menjelang rilis FOMC meeting yang baru akan direspon sepenuhnya oleh pasar Asia di Kamis pagi.
“Dari domestik, di tengah investor yang menanti hasil tax amnesty, Presiden Jokowi akan kembali merombak kabinetnya pada hari ini yang berpeluang kembali mengangkat optimisme pasar terhadap kinerja pemerintah ke depan,” kata Rangga dalam riset yang diterima, Rabu (27/7/2016).
Dari global, setelah sempat menguat, indeks dolar AS kembali melemah setelah consumer confidence index AS diumumkan turun. Pengumuman yang hanya berselang 1 malam dari jadwal rilis FOMC meeting pada Kamis dini hari semakin membuat harapan kenaikan FFR target menjadi semakin mengecil.
Imbal hasil US Treasury juga terlihat turun hingga dini hari tadi. Menurutnya, jika Yellen lebih pesimistis pada pidatonya nanti, sentimen pelemahan dolar AS berpeluang berlanjut.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,18% atau 0,178 poin ke posisi 97,334 pada pukul 10.26 WIB.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
27 Juli | 13.130 |
26 Juli | 13.150 |
25 Juli | 13.135 |
22 Juli | 13.102 |
21 Juli | 13.122 |
Sumber: Bank Indonesia