Bisnis.com, JAKARTA— Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pagi ini, Rabu (27/7/2016) didorong oleh harapan pasar terhadap isu reshuffle kabinet di mana Sri Mulyani dikabarkan akan menduduki posisi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.17 WIB Rabu (27/7/2016 ) indeks menguat 0,93% di level 5.273,06 setelah dibuka menguat 0,40% di level 5.245.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan penguatan tersebut didorong oleh Sri Mulyani Effect. Menurutnya, sejumlah kabar menyebutkan bahwa Sri Mulyani akan menduduki posisi Menkeu yang baru menggantikan Bambang Brodjonegoro.
“Ada kabar seperti itu dalam perombakan kabinet. Pasar sangat berharap dan ini ekspetasi yang cukup positif,” kata Satrio saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (27/7/2016).
Dia menjelaskan, laporan keuangan Bank Mandiri yang tidak sesuai ekspetasi ternyata tidak mempengaruhi pembelian saham-saham perbankan oleh investor.
“Saya pikir ini memang lebih karena Sri Mulyani, lapkeu BMRI tidak bagus, tapi saham perbankan tetap diburu, investor seperti memiliki kepercayaan lain, yakni dari Sri Mulyani effect ini,”jelasnya.
Menurutnya, Sri Mulyani pernah menolak tawaran Presiden Jokowi untuk masuk dalam kabinet. Bila Sri Mulyani memang benar dipilih dan kemudian dia menolak kembali, maka kemungkinan besar IHSG akan turun.
“Memang sangat besar harapan pasar terhadap Sri Mulyani. Efek the Fed yang kemungkinan besar tidak menaikkan suku bunga juga bukan jadi penentu, saya lihat regional flat, jadi ini penguatan IHSG pagi ini benar-benar karena faktor internal, terutama Sri Mulyani.”
Adapun, kata Satrio, selain saham perbankan yang melesat kencang hari ini, saham-saham konsumer seperti UNVR dan GGRM juga cukup diburu.