Bisnis.com, JAKARTA— Investor obligasi diprediksi akan fokus pada pertemuan bank sentral Inggris yang berencana melonggarkan kebijakan moneternya.
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division PT Indomitra Securities, dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (13/7/2016), mengatakan pagi ini pasar obligasi dibuka kembali menguat untuk durasi 5 tahun – 15 tahun dengan potensi menguat terbatas.
Namun obligasi berdurasi 20 tahun dibuka melemah dengan potensi melemah. Hal ini yang akan mempengaruhi obligasi dengan tenor di bawah 20 tahun memiliki kans untuk melemah. Tidak hanya itu, imbal hasil global yang mengalami kenaikkan juga turut mempengaruhi imbal hasil Indonesia hari ini.
Selain itu komentar pejabat the Fed yang masih percaya akan adanya kenaikkan Fed Rate 1 kali juga membuat probabilitas kenaikkan Fed Rate pada tahun ini masih terjaga, meskipun Inggris telah resmi keluar dari Zona Eropa.
Adapun, fokus investor juga akan beralih kepada pertemuan Bank of England yang di adakan pada hari kamis nanti, yang di harapkan dapat melonggarkan kebijakan moneternya. Tentu apabila hal ini terjadi, maka akan ada 2 berita baik, pertama dari Jepang yang bersiap juga melonggarkan kebijakan moneternya dan yang kedua dari Inggris.
“Kami mulai merekomendasikan jual secara bertahap, di tengah area penguatan yang mulai terbatas. Aksi ambil untung para pelaku pasar dan investor juga akan mempengaruhi harga obligasi hari ini,” katanya.
