Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga tembaga kontrak September 2016 semakin menguat pada perdagangan hari keempat, Kamis (30/6/2016), ke level tertinggi dalam delapan minggu.
Harga komoditas logam tersebut menguat 0,55% atau 1,20 poin ke US$219,80 per pound pada pukul 13.36 WIB, setelah dibuka naik 0,37% ke posisi US$219,40 per pound.
Seperti dilansir oleh Bloomberg hari ini, pergerakan harga tembaga semakin menguat di tengah prediksi bahwa bank sentral akan mengambil langkah lebih lanjut untuk menopang ekonomi setelah Inggris memutuskan berpisah dari Uni Eropa (Brexit).
Prediksi ini mendorong prospek permintaan logam dasar.
Sementara itu, pergerakan saham global menguat di saat pemerintah, termasuk Jepang dan Korea Selatan, mengisyaratkan akan mengambil langkah untuk membendung dampak Brexit.
“Pasar jelas diuntungkan dari trifecta akomodasi Asia -- Korea, China, dan Jepang -- dan Federal Reserve yang akan mengambil waktu hingga 2018,” ujar Bill O’Neill, partner Logic Advisors. “Jadi langkah-langkah akomodatif ini telah membalikkan keadaan bagi tembaga dan memberikan dukungan.”
Pada perdagangan kemarin (29/6/2016), harga tembaga ditutup juga dengan penguatan 0,48% atau 1,05 poin ke US$218,60 per pound di tengah spekulasi akan lebih banyak stimulus global pasca Brexit.
Pergerakan tembaga di Comex Commodity Exchange untuk kontrak September 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
30/6/2016 (Pk. 13.36 WIB) | 219,80 | +0,55% |
29/6/2016 | 218,60 | +0,48% |
28/6/2016 | 216,00 | +1,62% |
27/6/2016 | 212,55 | +0,45% |
24/6/2016 | 211,60 | -2,29% |
Sumber: Bloomberg