Bisnis.com, JAKARTA — Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Rabu (29/6/2016), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (29/6/2016) mengatakan berita yang disorot pasar adalah:
Berita Global
- Pertumbuhan AS 1Q16 direvisi naik ke 1,1% YoY dari 0,8% YoY tetapi tetap melambat dari 4Q15 yang 1,4% YoY. (Bloomberg)
- Penjualan ritel Jepang anjlok ke 1,9% YoY dari -0,8% YoY di Mei16. (Bloomberg)
Berita Domestik
- Rapat Paripurna DPR RI menyepakati RUU Pengampunan Pajakdan APBN-P 2016 untuk disetujui menjadi UU, meskipun sejumlah fraksi memberikan nota keberatan. (Antara)
- Menteri Keuangan optimistis Indonesia bisa mendapatkan pemasukan dari Pengampunan Pajak sebesar Rp165 triliun.(Kompas)
- Asumsi makro APBN-P: Pertumbuhan ekonomi 5,2% YoY, inflasi 4% YoY, USD/IDR Rp13,500, suku bunga SPN 3 bulan 5,5%, harga ICP US$40/b, lifting minyak bumi 820 bph. (Kompas)
- Pemerintah akan segera menyosialisasikan UU tentang Pengampunan Pajak. (Antara)
- BI melontarkan sinyal bahwa ruang pelonggaran kebijakan moneter selanjutnya di 2016 tetap sangat terbuka, dan tidak terhambat gejolak yang dipicu keluarnya Inggris dari aliansi Uni Eropa. (Antara)
- BI memprediksi akan terjadi perlambatan pertumbuhan kreditperbankan pada tahun ini menjadi 8-1% YoY. (Antara)
- ADB menyetujui pinjaman $500 juta kepada Indonesia.(Kompas)
- BI meyakini pemberlakuan kebijakan pengampunan pajak akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi 2016 ke 5,2-5,3% YoY dari batas bawah 5-5,4% YoY. (Kontan)