Bisnis.com, JAKARTA - Emiten yang bergerak di bidang media massa PT Mahaka Media Tbk., (ABBA) membidik pendapatan Rp320 miliar pada 2016 atau naik 10% dari tahun sebelumnya.
Dalam periode Januari-Mei 2016, ABBA berhasil meraih Rp90 miliar atau sekitar 28,13% dari target.
Tahun lalu, Mahaka Media membukukan pendapatan Rp291 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari iklan sekitar 65%, penyelenggaraan acara (event) 19%, distribusi 12%, dan lain-lain 4%. Namun, perusahaan mencatatkan rugi bersih Rp45 miliar.
Adrian Syarkawie, CEO Mahaka Media, menuturkan kinerja yang kurang bagus pada 2015 disebabkan kondisi pasar yang kurang sehat dan anjloknya bisnis media cetak. Saat ini, ABBA membawahi media printing seperti harian Republika dan majalah Golf Digest.
Menurutnya industri media harus menyikapi berbagai perubahan dari sisi pasar dan pengiklan untuk dapat berkembang. Setiap media massa, baik cetak, elektronik, dan online memiliki karakter masing-masing.
"Kami berusaha menguatkan kualitas produk agar menjaga loyalitas publik terhadap media kami. Karena dengan itu, orang akan kejar," ujarnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (28/6/2016).
Perubahan yang mengarah ke layanan media digital dirasa Adrian kian masif. Karena itu, manajemen akan menggenjot pendapatan melalui iklan dari media online dan juga media luar ruang dalam bentuk tampilan light-emitting diode (LED).
Dari belanja modal yang dianggarkan perusahaan tahun ini sebesar Rp23 miliar, kedua sektor tersebut masing-masing dapat menyerap antara 20% hingga 25%. Adapun sumber pendanaan berasal dari kas internal.
Pada 2016, ABBA membidik pendapatan Rp320 miliar atau naik 10% dari tahun sebelumnya. Sektor iklan diperkirakan masih menjadi kontributor terbesar dari pendapatan sekitar 65%-70%, diikuti oleh bisnis penyelenggaraan acara.
"Langkah kami mengakuisisi Kalyana [PT Kalyanamitra Adhara Mahardika/Alive! Indonesia] pada 2014 terbukti berhasil. Bisnis event akan terus berkembang," tambahnya.
Dalam periode Januari-Mei 2016, sambung Adrian, perusahaan membukukan pendapatan sekitar Rp90 miliar, atau sekitar 28,13% dari target sepanjang tahun.