Bisnis.com, JAKARTA -- PT Surya Semesta Internusa Tbk. mencatat perolehan laba bersih sebanyak Rp132,3 miliar per Maret 2016, turun 35,1% secara tahunan.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterbitkan perseroan, Selasa (28/6/2016), penurunan laba tersebut disebabkan oleh penurunan laa dari bisnis konstruksi dan perhotelan.
Perusahaan berkode emiten SSIA ini juga mencatat rugi Rp18 miliar dari entitas asosiasi, PT Lintas Marga Sedaya, operator jalan tol Cikopo--Palimanan.
Di segmen properti, SSIA meraup pendapatan sebanyak Rp335 miliar atau tumbuh 13% sedangkan lini usaha konstruksi mencatat penuruan pendapatan 22,4% menjadi Rp681,7 miliar. Adapun, pendapatan dari bisnis hotel tumbuh 10,3% menjadi Rp156,5 miliar.
Di bisnis penjualan lahan industri, SSIA membukukan pendapatan dari penjualan lahan seluas 27 hektare senilai Rp287,2 miliar. Pendapatan ini berasal dari pengakuan prapenjualan lahan sejak 2012.
Di bisnis konstruksi, dalam tiga bulan pertama, anak usaha perseroan, PT Nusa Raya Cipta Tbk. membukukan ontrak baru sebanyak Rp346,7 miliar atau 10,5% dari target kontrak baru sepanjang tahun ini sebanyak Rp3,3 triliun.
Sementara itu, di bisnis perhotelan, SSIA mengoperasikan tiga brand,yakni Grand Melia Hotel, Banyan Tree, dan Batiqa. Sebanyak 69,1% pendapatan bisnis hotel disumbang Grand Melia Jakarta dan Melia Bali Hotel.