Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan rupiah atas dolar Amerika serikat pada perdagangan hari ini, Senin (27/6/2016) bergerak di kisaran support 13.450 dan resisten 13.330.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan hasil polling Brexit langsung direspons pelaku pasar dengan mengakumulasi dolar AS.
Sehingga indeks dolar AS berhasil menguat 2,15% ke level 95,21, dan berimbas pada rupiah yang terdepresiasi 1.20% di area 13.400 (pasar spot).
“Masih lebih baik apabila kita membandingkan pelemahan yang terjadi pada pound sterling, maupun penguatan yen,” kata Reza dalam risetnya.
Keadaan tersebut, ujarnya, di perkirakan masih dapat terjadi dalam jangka pendek. Sehingga menyebabkan adanya pelemahan lanjutan pada laju rupiah.
Dikemukakan jajak pendapat atau referendum posisi Inggris di Uni Eropa di gelar 23 Juni. Hasilnya 51.85% (vs 48.15%) penduduk Inggris sepakat untuk meninggalkan Uni Eropa.
Hasil tersebut, tambahnya, membuat sejumlah mata uang seperti pound sterling, euro, rupiah, serta mata uang Asia lainnya bergerak sangat fluktuatif pada perdagangan akhir pekan kemarin.
Pound sterling atas dolar AS bahkan sempat melemah hingga 10%, sedangkan dolar AS atas yen menyentuh level terendah dalam 30 tahun terakhir.
“Kepanikan yang melanda, membuat rupiah terdepresiasi. Tetap cermati sentimen yang ada,” kata Reza.