Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga kontrak September 2016 bergerak merosot bersama logam industri lainnya pada perdagangan hari ini, Jumat (24/6/2016), pasca kemenangan suara keluar dari Uni Eropa (Brexit) dalam referendum Inggris yang memicu peralihan dari aset-aset berisiko.
Harga komoditas logam tersebut anjlok 2,29% atau 4,95 poin ke US$211,60 per pound pada pukul 14.35 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,21% di posisi US$217 per pound.
Kubu “Keluar” membukukan kemenangannya dengan persentase suara sebesar hampir 52% dari jumlah total suara di negara tersebut.
“Hal ini akan memberikan tekanan yang intens pada komoditas,” kata Daniel Hynes, analis komoditas senior Australia & New Zealand Banking Group Ltd., seperti dikutip dari Bloomberg. “Sejauh ini, reaksi pasar logam telah cukup diredam dan saya kira akan ada beberapa penjualan besar ketika pasar Eropa buka.”
Pelemahan logam industri juga didorong oleh menguatnya pergerakan dolar AS yang dapat mengurangi daya beli konsumen untuk membayar dalam mata uang lainnya.
Indeks dolar AS yang memantau pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama melesat 2,24% atau 2,091 poin ke level 95,620 pada pukul 14.36 WIB.
Pada perdagangan kemarin (23/6/2016), harga tembaga berhasil ditutup dengan penguatan signifikan 1,38% atau 2,95 poin ke US$216,55 per pound.
Pergerakan tembaga di Comex Commodity Exchange untuk kontrak September 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
24/6/2016 (Pk 14.35 WIB) | 211,60 | -2,29% |
23/6/2016 | 216,55 | +1,38% |
22/6/2016 | 213,60 | +0,85% |
21/6/2016 | 211,80 | +1,00% |
20/6/2016 | 209,30 | +2,05% |
Sumber: Bloomberg