Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tembaga Tertekan Kenaikan Ekspor China

Harga tembaga terkoreksi dari posisi tertinggi dari dua minggu terakhir akibat ekspor China, sebagai konsumen terbesar di dunia, naik ke level terbesar sejak 2012.
Tembaga/Reuters
Tembaga/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga tembaga terkoreksi dari posisi tertinggi dari dua minggu terakhir akibat ekspor China, sebagai konsumen terbesar di dunia, naik ke level terbesar sejak 2012.

Hal tersebut menambah kekhawatiran surplus stok di Asia dan menekan pertumbuhan harga.

Pada penutupan perdagangan Senin (17/6/2016) harga tembaga LME naik 2,02% atau 92 poin menuju US$4.644 per ton. Sementara harga tembaga Comex kontrak Juli 2016 dalam perdagangan Selasa (21/6/2016) pukul 17:32 WIB terkoreksi 0,55% atau 1,15 poin menjadi US$208,15 per pon.

Otoritas Kepabeanan di Beijing menyatakan, ekspor tembaga kasar dan produk olahan melonjak ke 125.981 ton pada Mei 2016, naik 73% dari April sebesar 72.880 ton dan 66.210 ton secara tahunan (yoy). Angka tersebut menunjukkan volume terbesar sejak Mei 2012.

Di sisi lain, tingkat impor Mei 2016 turun menjadi 304.019 ton dari bulan sebelumnya 377.120 ton di bulan sebelumnya.

Helen Lau, Analis Argonaut Asia Securities Ltd., menuturkan meskipun pengiriman April menunjukkan angka yang rendah, lonjakan besar ekspor bulan lalu meningkatkan proyeksi bertumbuhnya persediaan tembaga di luar China.

Awal bulan ini misalnya, timbunan tembaga di London Metal Exchange wilayah Asia naik ke posisi tertinggi dalam 8 bulan terakhir.

"China mengirim tembaga keluar lebih banyak karena industri di dalam negeri mempersiapkan diri memasuki musim panas, ketika aktivitas melambat dan pemulihan ekonomi mendatar," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa.

Chunlan Lin, Analis Consultancy CRU Group, menuturkan ekspor tembaga dari China diperkirakan tetap tinggi dalam beberapa bulan mendatang karena belum ada pertanda kenaikan permintaan dari dalam negeri.

Mengutip data Bea Cuka setempat, Lin menambahkan eskpor tembaga murni Negeri Panda naik dua kali lipar menjadi 84.959 di bulan lalu, yang juga merupakan volume tertinggi sejak Mei 2012. Sementara impornya turun ke 319.255 atau level terendah sejak Agustus 2015.

Menurut World Bureau of Metal Statistics, dalam periode Januari-Mei 2016 ekspor tembaga kasar mencapai 351.136 ton, naik 11% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara tingkat impor naik 22% menjadi 2,31 juta ton.

"China mengonsumsi sekitar 50% tembaga halus dari pasar global," paparnya.

Sejumlah riset menyatakan pasar global masih kelebihan pasokan sehingga harga di LME akan jatuh pada tahun ini. RBC Capital Markets mengestimasi surplus di 2016 sebanyak 181.000 ton, sementara Goldman Sachs Group Inc., memperkirakan pasar akan seimbang mulai 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper