Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah emiten menjadi perhatian pasa pada perdagangan hari ini, Selasa (21/6/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (21/6/2016), mengemukakan aksi sejumlah emiten tersebut adalah:
- MTLA alokasikan capex Rp470 miliar
PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) optimistis dapat mengejar target penjualan sebesar Rp1,3 triliun, dengan didukung dari beberapa kebijakan yang memberikan pengaruh positif terhadap pasar properti. Hal tersebut didukung oleh kebijakan pelonggaran dan relasasi loan to value (LTV) dari Bank Indonesia, penurunan suku bunga Bank Indonesia serta kebijakan pemerintah terkait pengampunan pajak (tax amnesty). MTLA mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp470 miliar di sepanjang tahun ini, dan akan digunakan untuk meningkatkan ekspansi bisnis. Dari total capex yang dianggarkan sebagian besar telah digunakan untuk membangun Metropolitan Mall Cileungsi yang dibuka pada bulan lalu. Sumber dana capex berasal dari pinjaman bank sekitar 70% dan dana internal perusahaan sebesar 30%.
- DPNS targetkan pertumbuhan pendapatan 10%
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) menargetkan kinerja pada tahun ini lebih baik dibandingkan dengan raihan tahun sebelumnya. Perseroan memperkirakan adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 10% pada tahun 2016. Sementara itu, realisasi pendapatan di sepanjang tahun 2015 itu sebesar Rp118,48 miliar. DPNS masih tetap memiliki rencana untuk mengembangkan usaha baru, yaitu pengolahan batu bara. Perseroan sudah memiliki lahan di Sumatera Selatan. Saat ini, perseroan tengah berusaha untuk mendapatkan izinnya terlebih dahulu.
- BBNI menjadi lead arranger pembiayaan dua ruas jalan tol
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi mandated lead arrangers and bookrunner dalam pembiayaan dua ruas jalan tol, yaitu ruas jalan tol Pejagan-Pemalang dan jalan tol Pemalang – Batang, di Propinsi Jawa Tengah. BBNI dan beberapa bank anggota sindikasi akan membiayai sebagian dari total biaya pembangunan yang dibutuhkan sebesar Rp6,8 triliun, dimana porsi kredit sindikasinya mencapai Rp4,5 triliun. Total pembiayaan yang dibutuhkan untuk membangun ruas jalan tol Pemalang–Batang ini mencapai Rp5,3 triliun, dimana sebesar Rp3,5 triliun dibiayai dari sindikasi kredit BBNI dengan lembaga keuangan lain.
- ANTM akan perkuat bisnis emas
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan terus melakukan inovasi bisnis emas untuk memanfaatkan tren kenaikan harga komoditas tersebut. Dengan kontribusi penjualan emas mendekati 80% dari total penjualan kuartal I/2016, komoditas emas memiliki peranan penting untuk terus ditumbuh kembangkan. Beberapa inovasi berkelanjutan bisnis emas terus dilakukan untuk meningkatkan pendapatan bagi perusahaan.
- SSIA beri pinjaman kepada anak usaha
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) memberikan pinjaman kepada anak usahanya PT Horizon Internusa Persada (HIP) dengan kepemilikan 40%. Perjanjian pinjaman dibuat pada 16 Juni 2016 lalu. Nilai plafon fasilitas pinjaman sebesar Rp2 miliar dan perjanjian berlaku sejak ditandatangani sampai 15 Juni 2017. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Transaksi ini merupakan transaksi tidak material karena tidak melebihi 0,5% dari modal disetor perseroan atau Rp2.940.780.900