Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan indeks di bursa Wall Street ditutup menguat, karena pasar mencerna dampak kematian seorang anggota parlemen Inggris.
Anggota parlemen yang tewas ditembak tersebut pro UE terhadap referendum yang akan diadakan pada pekan depan, untuk menentukan apakah Inggris akan memilih meninggalkan atau tetap di Uni Eropa.
Seorang anggota parlemen Inggris ditembak mati di jalanan di Inggris Utara, yang menyebabkan dihentikannya sementara kampanye referendum untuk meninggalkan keanggotaan Inggris di Uni Eropa.
Anggota parlemen Inggris yang ditembak itu selama ini sangat mendukung Inggris untuk tetap di Uni Eropa.
“Referendum di Inggris itu telah menjadi sentimen negatif bagi pasar akhir-akhir ini, karena menimbulkan ketidakpastian apa yang akan terjadi dengan perekonomian global jika Brexit benar-benar terjadi,” kata Octavianus Marbun, Analis Waterfront Securities Indonesia dalm risetnya yang diterima hari ini, Jumat (17/6/2016).
Sebelumnya, ujar dia, pasar juga khawatir The Fed akan menaikkan suku bunga disaat ekonomi AS melemah.
The Fed mengisyaratkan akan adanya dua kali kenaikan suku bunga pada tahun ini. Namun The Fed akan melihat adanya indikasi kuatnya ekonomi AS, sebelum menaikkan suku bunga.