Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga kontrak Juli 2016 terpantau bergerak melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (16/6/2016) di tengah penantian .
Harga komoditas logam tersebut bergerak melemah sebesar 0,96% atau 2 poin ke US$207,10 per pound pada pukul 13.22 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan tipis sebesar 0,05% di posisi 209,20.
Pada perdagangan Rabu (15/6/2016), harga tembaga ditutup melejit sebesar 2,47% atau 5,05 poin ke posisi 209,10.
Pada perdagangan kemarin, tembaga memimpin rebound harga logam industri dan logam mulia seiring dengan berpindahnya langkah investor yang melakukan aksi jual besar-besaran sejak Januari 2016.
Ole Hansen, Head of Commodity Strategy Saxo Bank A/S, mengatakan logam dasar seperti komoditas secara umum yang terpengaruh sentimen-sentimen global. Kekhawatiran Brexit, yakni keluarnya Inggris dari Uni Eropa menjadi fokus utama menjelang referendum pada 23 Juni mendatang.
"Brexit menjadi isu utama pasar. Setelah beberapa sesi perdagangan melesu, logam turut terdorong karena pasar yang beralih membeli," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (15/6/2016).
Kenaikan harga tembaga juga ditopang membaiknya penyerapan China. Data Bloomberg menyebutkan indeks volume impor tembaga pada Mei 2016 sejumlah 1.430, meningkat 170 poin atau 13,49% dari bulan sebelumnya.
Namun di sisi lain, seperti dituliskan JP Morgan dalam publikasi risetnya, pertumbuhan investasi dan tingkat ekspor Negeri Panda akan menurun tahun ini. Selain itu, pengiriman produk ke luar negeri juga bakal berkurang seiring dengan belum membaiknya PDB global.
Oleh karena itu, harga logam tembaga, nikel, dan alumunium dapat menuju penurunan dalam 23 tahun terakhir. Diperkirakan rerata nilai jual tembaga 2016 ialah sebesar US$3.600 per ton bila stabil di atas posisi US$2.000 per ton.
Pergerakan tembaga di Comex Commodity Exchange untuk kontrak Juli 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
16/6/2016 (Pk. 13.22 WIB) | 207,10 | -0,96% |
15/6/2016 | 209,10 | +2,47% |
14/6/2016 | 204,05 | -0,63% |
13/6/2016 | 205,35 | +1,13% |
10/6/2016 | 203,05 | -0,42% |
Sumber: Bloomberg