Bisnis.com, JAKARTA- Harga komoditas logam industri seng dan alumunium diperkirakan bakal mengalami kenaikan pada semester II/2016.
CITIC Securities Co., Ltd. (CITICS) dalam laporannya memaparkan, di periode paruh kedua 2016, harga logam industri seperti seng dan alumunium bakal mengalami kenaikan. Hal tersebut didorong oleh perbaikan secara fundamental, ekspektasi inflasi, dan pertumbuhan ekonomi global.
Sepanjang 2016, CITICS memprediksi rerata harga seng mencapai US$1.800 per ton, sementara alumunium US$1.500 per ton.
Pada penutupan perdagangan Senin (13/6/2016) di London Metal Exchange (LME) harga alumunium naik 27 poin atau 1,72% menjadi US$1.600 per ton. Angka ini meningkat 8,62% sepanjang tahun berjalan.
Dalam waktu yang sama, harga seng di London Metal Exchange (LME) turun 9 poin atau 0,43% menjadi US$2.077 per ton, tetapi meningkat 32,46% sepanjang tahun berjalan (year to date/ Ytd).
Angka ini melesu dari level tertinggi dalam 12 bulan terakhir, yakni US$2.086 per ton pada sesi Jumat (10/6). Sebelumnya, seng sempat mencapai titik terendah di level US$1.468 per ton di awal Januari seiring dengan anjloknya bursa China
Citigroup Inc. dalam publikasi risetnya menyampaikan, seng menjadi satu-satunya logam dasar dengan kondisi fundamental yang berlawanan dengan makro ekonomi 2016. Di sisi lain, proyeksi defisit 125.000 ton di tahun ini dan bertumbuhnya permintaan bakal semakin mengerek harga.
Lembaga keuangan tersebut memprediksi harga pada 2016 menjadi US$1.745 per ton. Namun, seng bisa saja mencapai US$1.900 per ton dalam paruh kedua 2016.