Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil surat utang negara (SUN) diprediksi masih akan bergerak naik meski sentimen dari pertemuan FOMC Meeting membuat volatilitas di pasar obligasi lebih tinggi.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan imbal hasil SUN justru naik pada perdagangan akhir pekan lalu, atau hanya beberapa hari menjelang FOMC meeting yang akan disimpulkan pada Kamis dini hari.
Menurutnya, meskipun kemungkinan naik FFR target menipis, volatilitas memang biasanya meningkat menjelang FOMC meeting. Selain imbal hasil SUN, imbal hasil Negara berkembang lainnya juga terlihat naik hingga akhir pekan.
"Akan tetapi, justru imbal hasil di negara maju turun pasca langkah ECB untuk melakukan pembelian obligasi korporasi yang dimulai minggu lalu," kata Rangga dalam risetnya, Senin (13/6/2016).
Hal tersebut, lanjut Rangga, menunjukkan bahwa ekspektasi kenaikan suku bunga acuan di negara maju masih sangat rendah atau dengan kata lain volatilitas yang ada saat ini di negara berkembang hanya akan sementara.
Sementara itu dari domestik, faktor global juga dipengaruhi ekspektasi pemangkasan BI rate pada RDG minggu ini. Pembahasan tax amnesty yang maju-mundur bisa membawa faktor negatif.