Bisnis.com, JAKARTA- Indeks komoditas berjangka Jepang melemah di tengah penguatan yen, setelah memuncaknya spekulasi Federal Reserve akan menunda menaikkan suku bunga sampai akhir tahun hingga menekan dolar.
Meski begitu, Bloomberg, Kamis (9/6/2016), mengemukakan minyak dan tembaga berjangka naik, sebelum data inflasi China dirilis hari ini.
Pasar China dan Taiwan ditutup untuk liburan pada hari Kamis, sehingga fokus pasar akan pada perdagangan dari Jepang ke Australia.
Kontrak pada Nikkei 225 Stock Average turun di Osaka dan Chicago.
Dolar Selandia Baru naik ke level terkuat dalam hampir setahun.
Minyak mentah memperpanjang kenaikan di atas US$51 per barel. Sementara itu tembaga berjangka naik untuk hari kedua.
Sementara itu Bank Sentral Eropa memulai program obligasi membeli perusahaan Rabu.
"Semuanya sedang didorong oleh likuiditas yang tinggi yang pada akhirnya disediakan bank sentral," kata Simon Quijano-Evans, Kepala Strategi Pasar Berkembang Commerzbank AG.