Bisnis.com, JAKARTA- Obligasi dengan tenor 10 tahun FR 56 melanjutkan penguatan di hari kelima.
Pada siang ini, Kamis (9/6/2016), pk. 13.05 WIB, harga FR 56 menguat 0,05% ke level 105,738. Sementara itu yield turun 0,10% ke 7,7558.
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division PT Indomitra Securities mengatakan penguatan rupiah dan minyak mentah mendorong penguatan laju obligasi.
“Tentu penguatan harga minyak akan mendorong rupiah,” kata Nico saat dihubungi hari ini, Kamis (9/6/2016).
Pemerintah dan DPR, tambahnya, juga sepakat mengenai asumsi pertumbuhan yang berada di angka 5,2%.
Angka tersebut lebih realistis di bandingkan sebelumnya, tapi terendah dalam 5 tahun terakhir.
“Pasar obligasi masih akan menguat namun ruang penguatan mulai terbatas, menjelang FOMC meeting tentu tingkat volatilitas akan meningkat meskipun ruang kenaikkan Fed Rate pada bulan Juni 2016 mulai mengecil,” kata Nico.
Perhatian pasar obligasi selanjutnya, ujar dia, akan tertuju kepada referendum Inggris.
“Secara teknikal, kami merekomendasikan beli, namun secara bertahap,” kata Nico.