Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga kontrak Juli 2016 terpantau bergerak makin menguat pada perdagangan hari ini, Senin (6/6/2016) didukung oleh adanya rilis data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan.
Harga komoditas logam tersebut diperdagangkan dengan kenaikan signifikan sebesar 1,06% atau 2,25 poin ke US$213,55 per pound pada pukul 13.07 WIB, setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,33% atau 0,70 poin ke US$212 per pound.
Pada perdagangan Jumat (3/6/2016), harga tembaga berhasil rebound dengan penguatan tajam sebesar 2,08% atau 4,30 poin ke posisi 211,30, mengakhiri reli pelemahan sebelumnya.
Seperti dilansir Reuters, harga tembaga bergerak makin menguat pada perdagangan hari ini menyusul rilis laporan data ketenagakerjaaan AS yang mengecewakan dan menekan kembali ekspektasi penaikan tingkat suku bunga oleh The Fed secepatnya bulan ini.
Perekonomian AS menciptakan jumlah lapangan kerja yang paling sedikit dalam lebih dari lima setengah tahun pada Mei 2016, sejalan dengan penurunan tajam jumlah pekerjaan pada sektor manufaktur dan konstruksi.
Hal tersebut juga semakin menekan pergerakan dolar AS ke level terendah selama lebih dari tiga minggu pada awal perdagangan hari ini, setelah ditutup anjlok sebesar 1,61% pada Jumat. Pelemahan dolar AS meningkatkan daya beli konsumen untuk membayar komoditas tersebut dengan mata uang lainnya.
Di sisi lain, produksi tembaga di Republik Demokratik Kongo, negara penghasil logam teratas di Afrika, jatuh sebesar 20% pada kuartal pertama tahun ini, menurut pernyataan bank sentral negara tersebut pada hari Sabtu (4/6/2016) yang dikutip Reuters.
Pergerakan tembaga di Comex Commodity Exchange untuk kontrak Juli 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
6/6/2016 (Pk. 13.07 WIB) | 213,55 | +1,06% |
3/6/2016 | 211,30 | +2,08% |
2/6/2016 | 207,00 | -0,14% |
1/6/2016 | 207,30 | -1,07% |
31/5/2016 | 209,55 | -0,88% |
Sumber: Bloomberg