Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga kontrak Juli 2016 bergerak makin melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (1/6/2016).
Harga komoditas logam tersebut diperdagangkan dengan pelemahan signifikan sebesar 1,36% atau 2,85 poin ke US$206,70 per pound pada pukul 13.45 WIB, setelah dibuka dengan penurunan sebesar 0,41% atau 0,85 poin ke US$208,70 per pound.
Pada perdagangan kemarin (Selasa, 31/5/2016), harga tembaga juga ditutup dengan pelemahan sebesar 0,88% atau 1,85 poin ke posisi 209,55, melanjutkan pelemahan sebelumnya.
Seperti dilansir Reuters hari ini, pergerakan harga tembaga tertahan oleh pertumbuhan manufaktur China pada Mei yang berada di antara ekspansi dan kontraksi.
Aktivitas pada sektor manufaktur China, sebagai negara pengguna terbesar komoditas tersebut, secara tidak terduga membesar di bulan ketiga pada Mei. Namun di saat yang bersamaan, pertumbuhan tersebut tetap lemah sejalan dengan penurunan permintaan.
Hal ini mengindikasikan bahwa negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia tersebut masih berjuang untuk mendapatkan kembali daya penarik.
Survey oleh sektor swasta juga menunjukkan bahwa aktivitas pada pabrik-pabrik China menyusut di bulan ke-15 berturut-turut pada Mei sejalan dengan penurunan pemesanan.
"Secara keseluruhan, PMI (indeks manufaktur) China pada Mei…ada di posisi mixed, menunjukkan tantangan yang dihadapi perekonomian. Kami mengharapkan pemerintah China untuk terus menjalankan langkah-langkah suportif untuk melindungi pertumbuhan dan memastikan pemulihan ekonomi,” terang Argonaut Securities dalam pernyataannya.
Pergerakan tembaga di Comex Commodity Exchange untuk kontrak Juli 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
1/6/2016 (Pkl. 13.45 WIB) | 206,70 | -1,36% |
31/5/2016 | 209,55 | -0,88% |
27/5/2016 | 211,40 | +0,55% |
26/5/2016 | 210,25 | +0,05% |
25/5/2016 | 210,15 | +1,69% |
Sumber: Bloomberg