Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.615 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (26/5/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.615 per dolar AS, terapresiasi 0,41% atau 56 poin dari posisi Rp13.671 per dolar AS pada Rabu (25/5/2016).
Dalam risetnya, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi indeks dolar yang kembali melemah seiring dengan harga minyak yang naik tajam semalam berpeluang menjaga sentimen penguatan rupiah pada perdagangan hari ini.
Dolar melemah merata di pasar Asia hingga kemarin sore menyusul kembalinya tren kenaikan harga minyak mentah. Pelemahan dolar membantu rupiah untuk menguat walaupun masih berada di atas Rp13.500.
Penguatan dolar tertahan seiring persediaan minyak mentah AS yang turun melebihi perkiraan pasar mendorong harga minyak Brent untuk naik mendekati level US$50 per barel. Pelemahan dolar juga sudah terlihat semenjak pembukaan perdagangan pasar keuangan Asia pada Rabu yang juga dibarengi oleh penguatan indeks harga saham.
Pada sisi lain, menurutnya, optimisme pemerintah bahwa tax amnesty bisa dilaksanakan pada Juli 2016 sedikit mengurangi ketidakpastian yang ada di pasar keuangan. Namun perlu diwaspadai tekanan pelemahan rupiah yang biasanya tinggi menjelang FOMC meeting yang pada Juni 2016 dijadwalkan pada 14 Juni-15 Juni.
Sementara itu, pergerakan rupiah terpantau terus menguat sebesar 0,23% atau 31 poin ke 13.606 per dolar AS pada pukul 10.12 WIB di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,11% atau 15 poin ke posisi 13.622.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
26 Mei | 13.615 |
25 Mei | 13.671 |
24 Mei | 13.606 |
23 Mei | 13.607 |
20 Mei | 13.573 |
Sumber: Bank Indonesia