Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: Minim Sentimen Positif, IHSG Cenderung Tertekan

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (20/5/2016) diprediksi cenderung tertekan seiring adanya sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.
IHSG
IHSG

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (20/5/2016) diprediksi cenderung tertekan seiring adanya sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan secara teknikal IHSG break out support lower bands dengan signal bearish dan kembali menguji target pola negatif serta tren bearish jangka pendek hingga level 4.650. Indikator Stochastic terkonsolidasi pada area oversold, tetapi momentum dari indikator RSI masih negatif dengan tren momentum yang cenderung bearish.

"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak cenderung tertekan dengan range pergerakan 4.650-4.728," katanya dalam riset yang diterima hari ini, Jumat (20/5/2016).

Kemarin, (19/5/2016), IHSG kembali tertekan sejak awal sesi dengan ditutup -30,14 poin atau -0,64% di level 4.704,22 dengan volume cukup tinggi. Aksi jual bersih investor asing tidak terbendung sebesar Rp697,53 miliar setelah nilai tukar rupiah jatuh terdalam pada tahun ini sebesar 1,38% di level Rp13.565. Kekhawatiran mengenai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga membuat pemerintah merencanakan pemotongan anggaran belanja negara menjadi poin utama alasan investor melakukan aksi jual.

BI sendiri juga bersikap hati-hati dalam kebijakan moneter akhir-akhir ini di mana suku bunga BI rate dan Repo 7days reverse kembali tidak berubah.
 
Pada sisi lain, bursa saham di Asia mayoritas ditutup pada zona negatif. Harga komoditas dan obligasi tergelincir karena pasar di seluruh dunia bersikap hati-hati atas kemungkinan bahwa the Fed akan menaikan suku bunga. Nilai tukar dolar AS menguat hingga ke level tertinggi sejak enam bulan terakhir. Emiten produsen minyak dan gas di Asia mengalami kejatuhan terbesar sejak bulan Februari.

Sementara itu, bursa Eropa dibuka tersungkur cukup dalam seakan mengikuti bursa Asia pasca pelemahan komoditas dan menguatnya nilai tukar dolar AS. Investor pun menanti hasil pidato ECB mengenai dampak dari kemungkinan percepatan kenaikan suku bunga AS. "Minimnya sentimen diakhir pekan cukup mengkhawatirkan terjadinya aksi jual lanjutan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper