Bisnis.com, JAKARTA— Harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan hari ini diprediksi bergerak bervariasi dengan terbuka peluang mengalami kenaikan menjelang pelaksanaan rapat dewan gubernur Bank Indonesia.
Analis fixed income PT MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan pelaku pasar akan mencermati kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia dalam RDG yang akan dimulai hari ini hingga Kamis.
Menurutnya, analis memperkirakan BI akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) pada level 6,75% di tengah ancaman kenaikan inflasi dalam beberapa bulan kedepan serta antiipasi tekanan inflasi akibat kenaikan harga komoditas minyak di pasar global.
Sementara itu dari pasar surat utang global, imbal hasil suat utang global bergerak bervariasi di tengah spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika. Notulen Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Minutes) pada pertemuan April akan disampaikan pada hari ini waktu setempat, di mana pelaku pasar akan mencermati data tersebut.
Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 1,768% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,75%. Sedangkan imbal hasil surat utang Jerman (Bund) ditutup dengan penurunan terbatas pada level 0,133% dari posisi 0,14% pada perdagangan sebelumnya.
Sementara itu secara teknikal, indikator menunjukkan bahwa mulai terlihat sinyal pembalikan arah pergerakan harga SUN dari tren penurunan berubah menjadi tren kenaikan. Hal tersebut akan membuka peluang terjadinya kenaikan harga SUN di pasar sekunder.
“Hanya saja, kenaikan harga akan dibatasi oleh pelaku pasar yang masih akan mencermati pelaksanaan RDG Bank Indonesia. Kami masih menyarakan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dipasar sekunder dengan melakukan strategi trading jangka pendek di tengah kondisi pasar yang masih bergerak berfluktuasi,” katanya dalam riset yang diterima, Rabu (18/5/2016).
Dia merekomendasikan beli untuk FR0071, FR0058, FR0065, FR0068 dan FR0067.