Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Kospi terpantau kembali melemah pada awal perdagangan hari ini, Senin (16/5/2016), menyusul kebijakan bank sentral Korsel untuk mempertahankan suku bunga dan lemahnya data ekonomi China.
Indeks Kospi bergerak turun sebesar 0,15% atau 2,93 poin ke level 1.964,06 pada pukul 07.32 WIB, setelah sebelumnya dibuka sudah terkoreksi di angka 1.961,91.
Sebanyak 246 saham menguat, 385 saham melemah, dan 131 saham stagnan dari 762 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi.
Sementara itu, Biro Statistik Nasional (NBS) China pada Sabtu (14/5) merilis, pertumbuhan produksi pabrik hanya mencapai 6%, atau turun dari Maret dengan 6,8%. Capaian ini juga berada di bawah prediksi para analis yang berharap produksi pabrik hanya melambat hingga 6,5%.
Pertumbuhan investasi aset tetap China turun menjadi 10,5% secara year on year, sepanjang Januari–April 2016. Raihan tersebut berada di bawah kuartal I/2016 yang melaju 10,7%. Sebelumnya, para ekonom justru memperkirakan pada periode tersebut investasi aset tetap akan tumbuh 10,9%.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
14/5/2016 (07.32 WIB) | 1.964,06 | -0,15% |
13/5/2016 | 1.966,99 | -0,53% |
12/5/2016 | 1.977,49 | -0,13% |
11/5/2016 | 1.980,10 | -0,12% |
10/5/2016 | 1.982,50 | +0,75% |
9/5/2016 | 1.967,81 | -0,45% |
Sumber: Bloomberg