Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Semesta Internusa Tbk. membukukan laba bersih konsolidasi sebanyak Rp302,5 miliar pada 2015, turun 27,4% secara tahunan kendati pendapatan dari tiga segmen utama bertumbuh.
Dalam publikasi yang dikutip Bisnis.com, Senin, (2/5/2016), laba Surya Internusa sepanjang tahun lalu hanya 69,5% dari target yang diusung sebanyak Rp435 miliar. Penurunan laba tersebut menurut manajemen disebabkan pelemahan di bisnis konstruksi dan perhotelan.
"Sebagai tambahan, ada juga kerugian Rp55,2 milair dari entitas asosiasi [PT Lintas Marga Sedaya, operator tol Cipali] dan peningkatan biaya sekitar Rp54,4 miliar untuk jasa profesional, terutama dari biaya proses penerbitan obligasi," jelas manajemen.
Secara umum, pendapatan Surya Internusa meningkat 9% menjadi Rp4,86 triliun dengan pertumbuhan tertinggi dicatat segmen properti sebesar 16,3% menjadi Rp692,3 miliar.
Sementara itu, segmen konstruksi membukukan pendapatan Rp3,51 triliun, tumbuh 8,5% sedangkan lini bisnis perhotelan meraup Rp655 miliar, meningkat 4,6%.
Segmen properti juga masih mencatat margin EBITDA terbesar sebanya 54,8%, lebih tinggi margin EBITDA konstruksi dan perhotelan masing-masing 9,8% dan 22,2%.
Presiden Direktur Surya Internusa, Johannes Suriadjaja, sebelumnya mengatakan kinerja tol Cipali memang di bawah ekspektasi perseroan sehingga berdampak pada kontribusi pendapatan.
Johannes mengatakan, sejak dioperasikan pada 26 Juni 2015, tol sepanjang 116 km itu lebih banyak dilewati kendaraan pribadi.
Padahal, awalnya sebanyak 45% kendaraan yang melintas diharapkan berasal dari kendaraan niaga. Namun, realisasinya porsi kendaraan niaga yang melintas hanya 15%.
Sepanjang 2015, total kendaraan yang melintas tol Cipali mencapai 25.700 per hari dan tahun ini ditargetkan naik menjadi 27.300 kendaraan.