Bisnis.com, JAKARTA -- Penyedia jaringan bioskop CGV*blitz, PT Graha Layar Prima Tbk., (BLTZ) berencana menggelar rights issue dengan target maksimal Rp850 miliar.
Perseroan bakal menawarkan maksimal 110 juta Saham Kelas C atau 32,58% dari total modal ditempatkan atau disetor penuh setelah penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I dengan nilai nominal Rp100 per saham.Efek penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) dari aksi ini maksimal 24,6%.
Berdasarkan prospektus yang terbit di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (25/4/2016), harga pelaksanaan antara Rp5.700 hingga Rp8.560. Total dana yang diraup dari aksi ini maksimal Rp850 miliar.
Maksimal sebanyak Rp250 miliar dari hasil rights issue akan digunakan untuk melunasi utang perseroan. Bila ada sisa setelah membayar utang, dana akan dipakai untuk belanja modal guna membangun bioskop baru dan memperbaiki bioskop.
Di luar dana untuk melunasi utang, hasil rights issue akan dipakai untuk mengembangkan kegiatan usaha perseroan dalam bentuk belanja modal untuk membangun bioskop baru dan memperbaiki bioskop yang sudah ada.
Setelah PMHMETD, PT Layar Persada akan memiliki 11,85% Saham Kelas C, PT Pangea Adi Benua bakal mengantongi 0,04% Saham Kelas C, dan PT Catur Kusuma Abadi Jaya menggenggam 0,01% Saham Klas C. Sebelumnya, tiga pihak ini tidak memiliki Saham Kelas C.
Di Saham Kelas A, setelah PMHMETD berlangsung, kepemilikan Pangea Adi Benua menyusut menjadi 0,12% dari sebelumnya 0,16% dan kepemilikan Catur Kusuma Abadi Jaya mengecil menjadi 0,04% dari sebelumnya 0,05%.
Sementara, usai PMHMETD, kepemilikan Layar Persada di Saham Kelas B menciut menjadi 36,39% dari sebelumnya 48,24%.
Hingga saat ini, perseroan memiliki 15 lokasi CGV*blitz dan bekerja sama dengan pemilik mal dengan 4 Blitztheater dengan total keseluruhan lebih dari 25.000 kursi. Pendapatan sepanjang 2015 senilai Rp399,37 miliar dan margin kotor sebesar 60,49%.