Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan SMDR Turun 11,59%

Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk mencatat penurunan pendapatan sebesar 11,59% sepanjang 2015. Laba bersih perseroan juga anjlok 45,65% menjadi US$8,10 juta, didorong beban penyusutan aset.
/Jibiphoto
/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk mencatat penurunan pendapatan sebesar 11,59% sepanjang 2015. Laba bersih perseroan juga anjlok 45,65% menjadi US$8,10 juta, didorong beban penyusutan aset.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Bisnis.com, Senin (4/4/2016), pendapatan jasa Samudera Indonesia mencapai US$451,12 juta. Empat pos pendapatan mengalami penurunan dengan segmen time charter mencetak penurunan terbesar sebanya 47,53%. Pendapatan dari freight time atau ongkos tambang mencapai US$291,10 juta turun 7,34% sedangkan dari bisnis forwarding dan terminal, pendapatan perseroan turun 4,32%.

Di samping itu, pendapatan dari bisnis peti kemas juga mengalami penurunan seanyak 21,69% menjadi US$31,87 juta. Penurunan pendapatan ini menyebabkan laba kotor perusahaan berkode emiten SMDR itu susut 10,82%. Di sisi lain, SMDR juga mencatat beban penyusutan sebanyak US$13,57 juta. Kenaikan beban penyusutan tersebut turut menggerus pendapatan SMDR sehingga laba bersih perseroan tersisa US$8,10 juta, turun 45,65%.

Berdasarkan laporan keuangan, anak usaha SMDR, Samudera Shipping Line ltd mencatat kerugian penurunan nilai kapal sebesar US$11,07 juta untuk kapal MV Sinar Panjang, MV Sinar Padang, MV Sinar Ambon, MV Sinar Jepara, MV Sinar Jimbaran, MV Sinar Kutai, dan MV Sinar Kapuas.

Komisaris SMDR, Bani Mulia sebelumnya mengatakan tahun ini perseroan akan menyiapkan sejumlah ekspansi, yakni pembukaan terminal baru dan penambahan kapal. Untuk terminal, SMDR menyiapkan dana hingga US$50 juta untul pembangunan terminal baru berkapasitas 230.000 TEUS.

SMDR juga menyiapkan belanja modal sebesar US$100 juta untuk penambahan minimal lima armada kapal dari beragam jenis, mulai dari kontainer hingga tanker. Bani mengatakan, satu kapal kontainer berkapasitas 1.100 TEUs sudah dikirim dari Jepang. Selain itu pada April 2016 satu kapal berkapasitas 2.000 TEUs juga dijadwalkan sudah tiba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper