Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEF: Yield Obligasi Pemerintah Seharusnya Bisa Turun

Ekonom Institute for Development Economy and Finance (INDEF) Dzulfian Syarifan menilai obligasi atau surat utang pemerintah memiliki imbal hasil (yield) sangat tinggi berkisar 6%-8,5%.
Ilustrasi
Ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA--Ekonom Institute for Development Economy and Finance (INDEF) Dzulfian Syarifan menilai obligasi atau surat utang pemerintah memiliki imbal hasil (yield) sangat tinggi berkisar 6%-8,5%.
 
Dia berpendapat seharusnya obligasi pemerintah dapat turun perlahan seperti Bank Indonesia rate, misalkan untuk tenor 10 tahun bisa turun perlahan ke level 7%-7,5%.
 
Tingginya modal asing yang masuk ke obligasi pemerintah ini harus diwaspadai oleh Pemerintah karena jika terjadi penarikan modal secara tiba-tiba, katanya.
 
Terjadinya penarikan modal itu bakal kontraproduktif terhadap perekonomian nasional khususnya sektor keuangan mengingat sekitar 40% obligasi pemerintah dan 60% pasar modal Indonesia dimiliki investor asing.
 
Menurutnya, pemerintah belum sinkron menetapkan kebijakan karena imbal hasil obligasi yang ditawarkan pemerintah masih tinggi. Padahal, bank sentral telah mengeluarkan kebijakan moneter yang ekspansif dengan pemotongan BI rate dalam tiga bulan terakhir.
 
Dzulfian mengkhawatirkan apabila pemerintah tidak segera menurunkan imbal hasil obligasinya dapat menimbulkan kekeringan likuiditas di pasar keuangan.
 
"Bank-bank harus berkompetisi dengan obligasi pemerintah yang justru akan kontraproduktif bagi perekonomian nasional," ucapnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper