Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi tambang milik negara, PT Antam (Persero) Tbk. menganggarkan belanja modal senilai US$160 juta pada 2016.
Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito mengatakan belanja modal Antam pada 2015 sendiri mencapai sekitar Rp2 triliun yang terdiri dari investasi rutin Rp226 miliar dan investasi pengembangan Rp1,7 triliun.
Perusahaan tambang ini berencana melakukan pembangunan sejumlah proyek prioritas seperti Proyek Pengembangan Pabrik Feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara serta Pabrik Feronikel di Halmahera Timur.
Proyek lain yang digarap oleh Antam adalah pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Dalam proyek tersebut, perusahaan bekerjasama dengan PT Indonesia Asahan Alumunium dan Alumunium Corporation of China.
Di samping itu, Antam juga berencana bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia dan PT Smelting untuk pembangunan pabrik Anode Slime dan Precious Metal Refinery. Antam dan Freeport berencana menyelesaikan pembentukan ventura pada kuartal IV/2016.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Antam Teddy Badrujaman mengatakan perseroan bakal memiliki porsi kepemilikan saham sekitar 30%-40% dalam perusahaan patungan tersebut. “Freeport yang bikin analisa [untuk proyek ini],” katanya, Kamis (31/3/2016).