Bisnis.com, JAKARTA - Harga CPO bergerak melemah mengkuti harga minyak kedelai di awal perdagangan Rabu (16/3/2016).
Kontrak berjangka CPO untuk Mei 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka turun 0,31% ke harga 2.603 ringgit atau Rp8,23 juta per ton.
Komoditas tersebut terkoreksi setelah kemarin ditutup menguat 0,69%. Kontrak CPO diperdagangkan melemah 0,73% ke 2.592 ringgit per ton pada pukul 10.14 WIB.
Pergerakan harga CPO sejalan dengan pelemahan harga minyak kedelai di pasar komoditas Amerika Serikat. Minyak kedelai adalah subtitusi CPO sebagai bahan baku produk konsumer dari makanan jadi hingga sabun.
Kontrak minyak kedelai untuk pengiriman Mei turun 0,43% ke US$32,35 per pounds pada pukul 10.18 WIB, terkoreksi setelah menguat 3 hari beruntun.
Sementara itu, Bloomberg memperkirakan ekspor minyak sawit Indonesia turun 7,1% dari 2,1 juta ton pada Januari menjadi 1,95 juta ton pada Februari.
Adapun stok CPO Indonesia, menurut Gabungan Produsen Kelapa Sawit Indonesia, turun dari 4,5 juta ton pada Januari menjadi 4,36 juta ton pada Februari. Produksi domestik pada Januari diperkirakan mencapai 2,99 juta ton dengan volume konsumsi domestik 938.000 ton.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Mei 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
16/3/2016 (10.14 WIB) | 2.592 | -0,73% |
15/3/2016 | 2.611 | +0,69% |
14/3/2016 | 2.593 | -0,58% |
11/3/2016 | 2.608 | +2,44% |
10/3/2016 | 2.546 | -0,43% |
Sumber: Bloomberg