Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara ditutup menurun 2,20% pada penutupan perdagangan Senin (14/3/2016).
Batu bara ditutup turun 2,20% atau 1,00 poin ke US$44,55/metrik ton.
Harga komoditas untuk kontrak April 2016 di bursa komoditas ICE Futures Europe Commodities tersebut terseret dengan anjloknya harga minyak kemarin.
Pada penutupan perdagangan Senin, minyak WTI turun 3,43% ke US$37,18 per barel. Brent juga menurun 2,13% ke US$39,53 per barel.
Sebelumnya, Menteri Perminyakan Iran mengumumkan atas penolakannya untuk ikut serta dalam perundingan pembatasan kenaikan produksi sebelum output minyak mentah Iran menembus 4 juta barel per hari.
Sementara itu dari dalam negeri, emiten pertambangan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) membidik produksi tambang batu bara cenderung stagnan pada tahun ini termasuk menurunkan alokasi belanja modal lantaran harga komoditas yang masih lemah.
Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan kinerja operasional tetap berjalan baik di tengah-tengah tantangan yang dihadapi di pasar batu bara dan ketidakpastian ekonomi dunia.
Pada tahun ini, emiten berkode saham ADRO tersebut membidik produksi batu bara mencapai 52 juta - 54 juta ton, hanya naik 1%-4% dari realisasi produksi tahun lalu 51,46 juta ton.
Pergerakan harga batu bara di bursa Rotterdam pada kontrak April 2016:
Tanggal | US$/MT | Perubahan (%) |
14/3/2016 | 44,55 | -2,20 |
11/3/2016 | 45,55 | -0,55 |
10/3/2016 | 45,80 | -0,33 |
9/3/2016 | 45,95 | +1,21 |
8/3/2016 | 45,40 | -2,05 |
Sumber: Bloomberg