Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Pabrik Phapros Naik Jadi Rp450 Miliar

Nilai investasi pengembangan pabrik baru PT Phapros Tbk. di kawasan Ungaran, Kabupaten Semarang, mengalami peningkatan hampir 30% menjadi Rp450 miliar.

Bisnis.com, SEMARANG - Nilai investasi pengembangan pabrik baru PT Phapros Tbk. di kawasan Ungaran, Kabupaten Semarang, mengalami peningkatan hampir 30% menjadi Rp450 miliar.

Pabrik yang awalnya ditargetkan akan dikembangkan pada akhir tahun lalu tersebut awalnya diperkirakan menelan investasi sekitar Rp350 miliar. Karena ada beberapa perubahan, nilai investasi diperkirakan naik menjadi Rp450 miliar.

"Ada perubahan desain. Dan kami berencana menambahkan pengembangan pada biotechnology. Kami melihat perkembangan industri farmasi akan ke arah sana nantinya," kata Presiden Direktur PT Phapros Tbk. Iswanto usai kunjungan pabrik, Jumat (11/3/2016).

Seperti diketahui, karena lambatnya proses pengurusan perizinan, pengembangan pabrik diperkirakan baru akan dilakukan pada September mendatang. Adapun proses konstruksi akan memakan waktu dua tahun, sehingga pada semester II/2018 diharapkan pabrik itu sudah beroperasi.

Iswanto menjabarkan pengerjaan proses perizinan untuk industri farmasi sangat ketat dan memiliki persyaratan yang sangat banyak. Dia berharap berbagai paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah akhir tahun lalu dapat membantu percepatan perizinan saat ini.

Melalui pengoperasian pabrik tersebut, total kapasitas produksi tablet perseroan akan melonjak tajam. Satu pabrik milik perseroan saat ini memiliki kapasitas produksi 1 miliar butir tablet per tahun.

"Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas produksi dua kali lipatnya dari pabrik yang sudah ada, yakni mencapai 2 miliar butir tablet per tahun. Dengan begitu total kapasitas produksi kami bisa mencapai 3 miliar butir tablet per tahun," tambahnya.

Pada tahun ini, produsen obat anti mabuk Antimo itu mempersiapkan belanja modal sebesar Rp135 miliar, di mana sekitar 30 miliar akan digunakan untuk kebutuhan pengembangan pabrik baru, dan sisanya untuk kebutuhan investasi rutin seperti pembelian mesin baru.

"Untuk tahun ini, dana yang akan dikeluarkan tidak terlalu besar karena konstruksi baru dimulai. Pabrik sangat dibutuhkan untuk memperbesar kapasitas produksi obat generik. Selain itu, ke depan kami juga merencanakan pengembangan teknologi terbarukan," ungkapnya.

Direktur Keuangan PT Phapros Tbk. Budi Ruseno menuturkan terdapat beberapa opsi yang akan dipelajari untuk membiayai rencana pengembangan tersebut.

"Terutama dari pasar modal, seperti lewat obligasi atau MTN (medium term notes). Kami juga masih melihat peluang pinjaman dari perbankan," tuturnya.

Pada 2016, Phapros mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar 14,5% disbanding 2015, sehingga pendapatan diharapkan tumbuh dari Rp691,25 miliar menjadi Rp791,48 miliar. Dengan berbagai rencana ekspansi, laba perseroan ditargetkan tumbuh tipis dari Rp63 miliar menjadi Rp67 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper