Bisnis.com, JAKARTA - IHSG meneruskan reli pada Kamis (3/3/2016), bertahan menguat di tengah tekanan aksi ambil untung atas pergerakan beberapa saham big cap.
IHSG hari ini ditutup menguat 0,16% atau 7,84 poin ke level 4.844,04 setelah berfluktuasi antara level 4.812,86—4.868,26. Indeks telah menguat 3,99% dalam reli 7 hari terakhir.
“Pergerakan IHSG telah kembali menunjukkan pola uptrend jangka pendek berlanjut. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh faktor kenaikan harga komoditas minyak mentah,” kata William Surya Wijaya, analis dari Asjaya Indosurya Securities.
IHSG menguat bersama indeks Asia yang terdorong oleh sentimen positif dari indikasi pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan harga minyak yang semakin menanjak.
Indeks Nikkei 225 menguat 1,28% dipicu oleh lonjakan saham perbankan, indeks Shanghai meneruskan reli di hari ke-3 dengan penguatan 0,35%, sedangkan Straits Times naik 1,83%.
ADP Research Institutue melaporkan sektor swasta di AS menambah 241.000 orang tenaga kerja pada Februari, jauh di atas proyeksi ekonomi sebanyak 190.000 orang. Harga minyak WTI yang telah tiga hari bergerak menguat bertahan di atas US$34 per barek, turun 0,43% ke US$34,51 per barel.
Namun, IHSG sempat terseret ke zona merah di sesi II oleh aksi ambil untung investor atas beberapa saham big cap yang telah menguat tajam dalam seminggu terakhir.
“Penguatan rupiah yang disertai net buy asing yang lebih besar dibandingkan hari sebelumnya membuat IHSG tetap berada pada tren positif. Ada aksi profit taking karena ada gap baru,” kata Reza Priyambada dari NH Korindo Securities.
Tiga sasaran aksi ambil untuk investor adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).
Harga saham ASII terkoreksi 3,17%, setelah reli hampir 11% dalam dua minggu terakhir, UNVR melemah 2,88% setelah kemarin mencapai rekor harga tertinggi sejak melakukan stock split pada 2003, sedangkan HMSP kembali tertekan setelah kemarin melaporkan laba bersih di bawah estimasi dengan pelemahan 0,61%.
Sebanyak 141 saham menguat, 136 saham melemah, dan 250 saham stagnan dari 527 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 6 indeks sektoral menguat dan 3 indeks sektoral melemah. Indeks sektor infrastruktur dan indeks sektor finansial menguat paling tajam didorong saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan saham-saham perbankan.
Indeks Bisnis27 ditutup menguat 0,77% atau 3,12 poin, sedangkan rupiah ditutup menguat 69 poin ke Rp13.232 per dolar AS di pasar spot.
Saham-saham pendorong utama IHSG:
TLKM | +2,69% |
BBRI | +1,59% |
GGRM | +2,25% |
BBNI | +3,00% |
Saham-saham penekan utama IHSG:
UNVR | -2,88% |
ASII | -3,17% |
HMSP | -0,61% |
NISP | -9,43% |
Sumber: Bloomberg