Bisnis.com, JAKARTA - Penguatan harga minyak mendorong saham-saham big cap menguat di Bursa Efek Indonesia dan mendongkrak IHSG ke level tertinggi 7 bulan.
IHSG naik 1,18% atau 56,21 poin ke level 4.836,20, level penutupan tertinggi sejak 5 Agustus 2015. Indeks langsung dibuka menguat 0,6% kemudian konsisten bergerak menguat antara level 4.808,25—4.840,75.
Pergerakan harga minyak dan data manufaktur Amerika Serikat mengembalikan kepercayaan diri investor untuk berhenti memarkir dananya di aset safe haven dan kembali aktif di pasar finansial global.
Indeks Dow Jones dini hari tadi ditutup menguat 2,11%, Nikkei 225 ditutup melonjak 4,11%, sedangkan Hang Seng menguat 3,07%.
Harga minyak kini berada di level tertinggi satu bulan terdorong tren penguatan dalam 2 pekan terakhir. Kontrak WTI bergerak melemah 1,37% ke US$33,93 per barel, sedangkan Brent melemah 0,43% ke US$36,65 per barel.
“Setelah berhasil (menembus level resistance), pasar akan memasuki fase konsolidasi dulu. ” kata William Surya Wijaya dari Asjaya Indosurya Securities.
Seluruh 9 indeks sektoral IHSG bergerak menguat, dipimpin oleh sektor konsumer yang naik 1,85%. Sektor konsumer kini merupakan industri terbesar di bursa saham, mencakup 26% dari kapitalisasi IHSG.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melesat 5,29% ke harga tertinggi historis, PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) melonjak 9,13%, sedangkan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 7,31%
Di sisi lain, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) merosot 0,56% setelah melaporkan laba bersih Rp10,4 triliun pada 2015, di bawah estimasi pasar.
Sebanyak 192 saham menguat dari 527 saham yang terdaftar di BEI. Adapun 87 saham melemah dan 248 saham stagnan.
Indeks Bisnis27 ditutup menguat 1,21% atau 4,93 poin ke level 411,41. Bisnis27 bergerak antara level 410,27—413,71 setelah dibuka menguat 1,2%.
