Bisnis.com, JAKARTA - Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT), perusahaan manajemen aset milik PT Lippo Karawaci Tbk, mencatat kenaikan pendapatan 26% pada 2015 menjadi Sin$158 juta. Namun, profil keuangan perusahaan berkode saham LMIRT itu melemah.
Lembaga pemeringkat Moody Investors Service menilai, pertumbuhan pendapatan tersebut sebagian besar disumbang dari tiga pusat perbelanjaan atau mal yang baru diakuisisi, yakni Lippo Mall Kemang, Lippo Plaza Batu, dan Palembang Icon.
Dalam laporan Moodys yang diterima Bisnis.com, Jumat (26/2/2016), kinerja pendapatan LMIRT membuat posisi kepercayaan perseroan cukup memadai dalam rating Baa3 dengan outlook stabil.
Namun, menilai profil keuangan LMIRT melemah pada 2015. Rasio EBITDA dibandingkan dengan beban bunga menjadi 3,8 kali, dari posisi 2014 sebesar 4 kali. "Ini karena ada tambahan utang untuk mendanai akuisisi pada 2015," ujar Jacintha Poh, Assistant Vice President dan Analis Moody.
Oleh karena itu, Moodys menilai LMIRT tidak memiliki ruang yang cukup untuk menambah pinjaman. Poh menambahkan dampak akuisisi dua mal baru juga akan tergantung pada sumber dana yang digunakan.
Sebelumnya, LMIRT mengumumkan perjanjian pembelian Lippo Mall Kuta sebesar Rp900 miliar. Di samping itu, LMIRT bersama First Reit juga sepakat membeli Lippo Plaza jaya senilai Rp500 miliar.