Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA ASII: Ini Penyebab Laba Raksasa Otomotif Grup Astra Terjungkal

Kinerja raksasa otomotif berkapitalisasi pasar Rp260,1 triliun, PT Astra International Tbk. (ASII) ambrol 24,4% menjadi Rp14,45 triliun pada 2015. Apa sebenarnya penyebab laba Grup Astra terjungkal?
Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Presdir PT Astra Internasional Tbk Prijono Sugiarto, Dubes Swedia untuk Indonesia Ewa Polano dan Dubes Indonesia untuk Swedia Dewa Made Juniarta Sastrawan berfoto saat uji coba bus gandeng Scania Euro 6 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (8/5). Bus asal Swedia dengan konsep Sustainable Travel itu diperkenalkan untuk moda transportasi Transjakarta dengan kapasitas 140 penumpang. /antara
Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Presdir PT Astra Internasional Tbk Prijono Sugiarto, Dubes Swedia untuk Indonesia Ewa Polano dan Dubes Indonesia untuk Swedia Dewa Made Juniarta Sastrawan berfoto saat uji coba bus gandeng Scania Euro 6 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (8/5). Bus asal Swedia dengan konsep Sustainable Travel itu diperkenalkan untuk moda transportasi Transjakarta dengan kapasitas 140 penumpang. /antara

Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja raksasa otomotif berkapitalisasi pasar Rp260,1 triliun, PT Astra International Tbk. (ASII) ambrol 24,4% menjadi Rp14,45 triliun pada 2015. Apa sebenarnya penyebab laba Grup Astra terjungkal?

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan sepanjang tahun 2015, perseroan menghadapi pelemahan harga komoditas dan penurunan konsumsi domestik. Sekaligus, meningkatnya kompetisi dari sektor penjualan mobil.

"Dan menurunnya kualitas kredit korporasi yang mengakibatkan penurunan kontribusi di semua segmen, kecuali teknologi informasi," katanya dalam siaran pers, Kamis (25/2/2016).

Dia mengatakan, pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra terkoreksi 8,67% menjadi Rp184,19 triliun dari akhir tahun sebelumnya Rp201,7 triliun. Penurunan itu terutama terjadi lantaran melorotnya segmen otomotif, alat berat, dan pertambangan, serta agribisnis.

Laba bersih emiten berkode saham ASII tersebut ambrol 24,4% menjadi Rp14,45 triliun pada 2015 dari tahun sebelumnya Rp19,19 triliun. Jika tanpa memperhitungkan pembebanan biaya non kas atas penurunan nilai properti tambang batu bara pada 2015 dan sebelumnya, laba bersih ASII turun 20% menjadi Rp16 triliun.

Dia menambahkan, nilai aset bersih per saham Grup Astra tercatat sebesar Rp2.521 pada 31 Desember 2015, meningkat 7% dibandingkan dengan posisi akhir 2014.

Adapun, nilai kas bersih secara keseluruhan, di luar Grup Jasa Keuangan, mencapai Rp1 triliun, dibandingkan dengan utang bersih yang mencapai Rp3,3 triliun pada akhir 2014. Dia mengklaim, hal itu terjadi lantaran arus masuk modal kerja yang kuat.

"Anak perusahaan Grup segmen Jasa Keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp44,6 triliun, dibandingkan dengan Rp45,9 triliun pada akhir 2014," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper