Bisnis.com, SHANGHAI - Tembaga membukukan reli terpanjang selama empat hari berturut-turut sejak Oktober silam, seiring melonjaknya tingkat kredit di China sebagai konsumen terbesar di dunia.
Jia Zheng, Senior Analyst East Asia Futures Co. di Shanghai mengatakan, harga logam terdorong oleh data pasokan uang China yang melebihi ekspektasi pasar.
"Dukungan pemerintah China sudah dapat diprediksi sementara tembaga menuju puncak konsumsinya di negara tersebut," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (16/2/2016).
Bank sentral setempat mengemukakan, pada Januari agregat pembiayaan naik menjadi 3,42 triliun yuan atau US$525 miliar. Angka ini melebihi median perkiraan survei Bloomberg sebesar 2,2 triliun yuan.
Perdana Menteri China Li Keqiang menyebutkan, Negeri Panda masih memiliki sejumlah strategi untuk mendorong potensi ekonomi yang besar.
Pada perdagangan hari ini (16/2) pukul 17:18 WIB harga tembaga untuk kontrak Mei 2016 menguat 3,1 poin atau 1,53% menjadi US$206 per pon. Di London Metal Exchange, logam tersebut juga naik 62 poin atau 1,38% ke level US$4.562 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
