Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Sekuritas: Rekomendasi Beli Saham CTRA

Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dengan target harga Rp1.600 per saham.
/JIBI
/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dengan target harga Rp1.600 per saham. 

Sebelumnya, Mandiri Sekuritas memasang target harga CTRA sebesar Rp1.350 per saham. Pada perdagangan Jumat, (29/1/2016), CTRA di posisi Rp1.270, turun 1,93% dari hari sebelumnya. 

Liliana S. Bambang, Analis Mandiri Sekuritas, menilai CTRA memiliki model bisnis terbaik di tengah pasar properti yang masih lemah. Model bisnis biasa akan membuat daya tawar pemilik lahan tertekan signifikan. Di sisi lain, model bisnis CTRA yakni adanya proposal yang lebih baik untuk pembentukan anak usaha patungan/operasional (JV/JO) dan emiten dapat memilih. 

"Dengan model bisnis itu, neraca CTRA akan tetap solid," tulis Liliana dalam riset yang terbit, Kamis (28/1/2016). 

Menurutnya, program pengampunan pajak (tax amnesty) dapat menjadi pendukung dan mendorong pasar properti di luar Jabodetabek. CTRA memiliki ekspos yang lebih besar pada kota kelas dua yang menawarkan potensi kenaikan. Sebanyak 70% marketing sales Ciputra Group berasal dari non-Jabodetabek.

Saat ini, proyek CTRA di Jakarta berlokasi di Rawa Buaya, Fatmawati, dan Kemayoran, sedangkan proyek di luar Jabodetabek ada di Samarinda dan Batam serta ada potensi di Jayapura.

"Kami meningkatkan rekomendasi CTRA menjadi buy dengan target harga baru yaitu Rp1.600, dari sebelumnya Rp1.350)," kata Liliana. 

Target harga tersebut memiliki diskon 40% terhadap nilai aset bersih (NAV). Liliana juga menilai ada potensi perubahan peringkat pada CTRA, terutama setelah program pengampunan pajak. 

"CTRA adalah salah satu top pick kami di sektor properti," kata Liliana.

Dia menilai emiten berkapitalisasi pasar besar dapat tetap berlanjut outperform di tengah volatilitas pasar. Risiko kunci terhadap prediksinya yakni harga komoditas yang lemah dan tekanan pada permintaan properti di luar Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper