Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golden Plantation (GOLL) Bantah Kesulitan Likuditas

PT Golden Plantation Tbk. (GOLL) membantah tengah mengalami kesulitan likuiditas lantaran pinjaman bank yang akan jatuh tempo pada tahun ini hanya sebesar Rp3,8 miliar.
Golden Plantations.
Golden Plantations.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Golden Plantation Tbk. (GOLL) membantah tengah mengalami kesulitan likuiditas lantaran pinjaman bank yang akan jatuh tempo pada tahun ini hanya sebesar Rp3,8 miliar.

Corporate Secretary PT Golden Plantation Tbk. Noor Vito Priyantomo menuturkan penurunan aset lancar perseroan disebabkan oleh penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) dan kucuran dana pinjaman sindikasi.

Hingga akhir 2015, seluruh hasil bersih dana IPO yang mencapai Rp226,84 triliun telah diserap seluruhnya. Dana itu digunakan untuk aktivitas investasi, yaitu penambahan lahan tertanam di entitas anak perseroan, khususnya di bawah PT Bumiraya Investindo.

Rinciannya, dana sebesar Rp25,5 miliar untuk mengakuisisi PT Bailangu Capital Investment (BCI), Rp84,01 miliar untuk mengambil alih PT Persada Alam Hijau (PAH), dan Rp117,33 miliar untuk capital expenditure dan working capital perusahaan.

Dalam keterbukaan informasi, Jumat (22/1), Noor Vito mengatakan kendati telah menyerap seluruh dana hasil IPO, GOLL tidak mengalami kesulitan likuiditas. Bahkan sepanjang 2015, GOLL mampu menambah lahan tertanam secara organik mencapai 4.500 hektare.

Noor Vito memaparkan pada tahun ini pinjaman bank yang tercatat akan jatuh tempo hanya sebesar Rp3,8 miliar. Sementara itu, 90% pinjaman bank jangka panjang sekitar Rp1 triliun baru akan jatuh tempo untuk dicicil mulai September 2017.

"Kebutuhan likuiditas perseroan saat ini adalah untuk melakukan aktivitas investasi, yaitu menanam lahan baru yang sebagian besar telah mendapatkan fasilitas kredit dari bank," tuturnya.

Emiten sektor perkebunan ini merupakan anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA). Namun, pada akhir Desember 2015, AISA mengajukan divestasi 30% dari 78,2% sahamnya di GOLL dengan skema pembagian dividen saham kepada Otoritas Jasa Keuangan.

"Sampai saat ini perseroan tidak memiliki informasi mengenai rencana AISA sebagai pemegang saham utama dari Perseroan, melakukan corporate action pelepasan saham di GOLL," pungkas Noor Vito.

Pada penutupan perdagangan Jumat (22/1), saham GOLL tercatat naik 11,11% atau Rp7 ke level Rp70 per saham. Secara year-to-date, saham GOLL telah anjlok 67,13% dari posisi Rp213 pada 22 Januari 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper