Bisnis.com, JAKARTA - Saat harga minyak jatuh menyentuh level US$27 per barel, pendapatan PT Sugih Energy Tbk. (SUGI) justru meroket 79.000,00% menjadi US$4 miliar setara Rp55,6 triliun (Kurs Rp13.900/US$) pada 2015 dari sebelumnya US$5 juta.
Direktur Keuangan Sugih Energy Pedro Flames mengatakan sepanjang tahun lalu, terjadi peningkatan penjualan minyak yang sangat drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
"Peningkatan pendapatan dari US$5 juta menjadi US$4 miliar dan kita menguatkan neraca," ungkapnya dalam paparan publik, Kamis (21/1/2016).
Hingga kuartal III/2015, perseroan mengantongi pendapatan sebesar US$2,36 miliar dari sebelumnya US$4,16 juta. Namun, beban pokok pendapatan juga membengkak menjadi US$2,36 miliar dari US$526.110.
Pada periode tersebut, emiten berkode saham SUGI menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$333.486 dari sebelumnya laba US$1,77 juta.
Total aset Sugih Energy per 30 September 2015 mencapai US$547,4 juta dari akhir tahun sebelumnya US$543,73 juta. Liabilitas US$249,16 juta dari US$246,16 juta dan ekuitas US$298,24 juta dari US$297,56 juta.