Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO melemah pada Senin (11/1/2016) terseret sentimen negatif bursa global yang tertekan oleh kecemasan atas kelesuan ekonomi China.
Kontrak berjangka CPO untuk Maret 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 0,21% ke harga 2.430 ringgit per ton.
Harga CPO kemudian terus tertekan dengan titik terlemah di level 2.417 ringgit per ton dan diperdagangkan melemah 0,41% ke level 2.425 ringgit atau Rp7,66 juta per ton pada pukul 10.26 WIB.
CPO diperdagangkan melemah di saat mayoritas pasar saham dan komoditas global bergerak di zona merah akibat kecemasan atas laju perlambatan ekonomi China.
Harga minyak Brent telah merosot 2,5% ke US$32,71/barel pada pukul 10.28 WIB, sedangkan harga minyak kedelai menguat tipis 0,03% ke US$29,65/pound setelah anjlok 3,61% sepanjang pekan lalu.
Bloomberg memperkirakan ekspor CPO Indonesia merosot 2,5% pada Desember menjadi 2,33 juta ton, volume tersedikit dalam 4 bulan.
Adapun ekspor CPO Malaysia diprediksi naik 15,2% pada 1–10 Januari 2016 ke 323.106 ton dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Maret 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
11/1/2016 (10.26 WIB) | 2.425 | -0,41% |
8/1/2016 | 2.435 | +0,54% |
7/1/2016 | 2.422 | -1,06% |
6/1/2016 | 2.448 | -0,24% |
5/1/2016 | 2.454 | +0,74% |
Sumber: Bloomberg