Bisnis.com, JAKARTA— Spekulasi pemangkasan BI Rate mendorong IHSG menguat semakin tajam di akhir sesi I pada Rabu (6/1/2016) di saat indeks regional tertekan.
IHSG melesat 1,17% atau 53,39 poin ke level 4.611,21 pada jeda siang. Indeks konsisten menguat sepanjang sesi I antara level 4.562,57—4.614,80 setelah dibuka naik 0,13% ke level 4.563,65.
"Sentimen di pasar mulai berubah ke arah lebih positif untuk memicu terjadinya pembalikan arah dari support low sehingga bisa dikatakan January Effect dimulai yang diperkirakan akan membawa IHSG naik," papar Yuganur Wijanarko, analis dari HD Capital.
Sebanyak 140 saham menguat, 98 saham melemah, dan 286 saham stagnan dari 524 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) memimpin dengan penguatan 5,95%, diikuti oleh PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang naik 2,12%.
Penurunan harga BBM dan inflasi yang rendah mendorong spekulasi pemangkasan BI Rate. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menguat 1,51% ke harga Rp11.750 per lembar, level paling tinggi dalam 7 bulan terakhir.
"Bank Indonesia memiliki kesempatan untuk menurunkan suku bunga acuan 1,5% karena inflasi rendah. Saat BI Rate turun perkiraan pada Februari, asing pasti mulai masuk," ungkap Kiswoyo Adi Joe, analis dari Investa Saran Mandiri.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 7 indeks sektoral menguat dan 2 indeks sektoral melemah. Lonjakan TLKM mendorong indeks sektor infrastruktur menguat paling tajam dengan kenaikan 3,17%.
Indeks Bisnis27 mengakhiri sesi I dengan penguatan 1,44% atau 5,7 poin ke level 401,94 setelah pagi tadi dibuka naik 0,18% ke level 396,94.